Sex Education Penting Enggak Sih?
JAKARTA - Banyak remaja yang masih kurang mendapatkan informasi mengenai seputar pendidikan seks, khususnya di daerah pelosok sehingga banyak yang hamil di usia dini. Padahal, dengan kehamilan tersebut, para ibu remaja mempunyai cenderung penyakit di hari tua nanti.
Pentingnya sex education alias pendidikan seks, dapat meminimalisir risiko kehamilan remaja. Selain akibat pergaulan bebas, juga ada beberapa faktor yang menyebabkan para remaja hamil di usia dini. Apa ya?
Risiko kehamilan remaja cenderung lebih tinggi di kalangan perempuan yang tidak mengenyam pendidikan layak, tinggal di daerah terpencil, dan hidup dalam kemiskinan dibandingkan dengan perempuan yang hidup di daerah perkotaan, berpendidikan, dan hidup berkecukupan. Perempuan dari kaum minoritas dan kelompok marjinal, serta mereka yang memiliki keterbatasan akses dan informasi mengenai kesehatan reproduksi dan seksual juga memiliki risiko tinggi.
Dikutip dalam siaran pers yang diterima Okezone, Senin (11/11/2013), Dana Kependudukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNFPA) telah menggelar temu remaja yang membahas masalah dan pencegahan kehamilan remaja. Lebih dari 500 anak muda berusia 15-24 tahun yang berdomisili di Yogyakarta, Kabupaten Bantul, Kulonprogo, Wates dan Gunung Kidul menghadiri acara ini untuk berdiskusi dan berbagi cerita mengenai masalah kehamilan remaja. Selain sesi diskusi, para peserta juga mendapatkan pembekalan informasi mengenai hal-hal yang terkait dengan gender, seksualitas, pubertas, dan HIV/AIDS.
Ketua Pelaksana Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Pusat Inang Winarso mengatakan, temu remaja ini merupakan jenis kegiatan antar-organisasi yang benar-benar bisa memberikan keuntungan kepada remaja untuk dapat mengumpulkan informasi sebanyak mungkin mengenai kehamilan remaja, beserta kiat-kiat pencegahan.
"Harapannya kegiatan ini menjadi pelopor dari kegiatan-kegiatan serupa dalam rangka mencegah kehamilan remaja, serta memberdayakan remaja dan perempuan muda," demikian disampaikan National Programme Officer for Advocacy UNFPA Indonesia, Samidjo.
UNFPA berusaha menegakkan hak setiap para remaja perempuan untuk dapat bertumbuh tanpa dibebani permasalahan ketidaksetaraan gender, diskriminasi, kekerasan, pernikahan, dan kehamilan dini, sehingga mereka mampu menciptakan masa peralihan menuju kehidupan dewasa yang aman dan sehat. Masa remaja tidak seharusnya terganggu oleh kehamilan.
Laporan State of World Population (SWOP) ini mencerminkan temuan dan upaya UNFPA bersama mitra kerja untuk mengatasi masalah kehamilan remaja. UNFPA berharap komunitas-komunitas global dapat bekerjasama untuk menciptakan dunia, di mana setiap kehamilan merupakan kehamilan yang diinginkan, setiap persalinan merupakan persalinan yang aman, dan setiap potensi remaja untuk mendapatkan hidup layak dapat terwujud. (ade)
Sumber : okezone
0 komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah sebaik mungkin , . . . dengan berpedoman pada peraturan yang anda buat pada site anda sendiri dan atau peraturan yang ada pada umumnya. Kami sangat menghargai pendapat anda. terima kasih.